Monday 25 September 2017

Raas, Kucing yang Dimiliki Bangsawan Pemerintahan


 Mungkin sedikit aneh jika kita membahas tentang kucing yang dimiliki bangsawan pemerintahan secara khusus, mengingat hampir semua ras kucing bisa dimiliki oleh siapa saja. Tapi memang benar, dipulau kecil bernama Rass masih termasuk pulau Madura bagian Timur, berkembang biak ras kucing yang konon hanya dimiliki oleh kalangan bangsawan pemerintahan. Seperti nama pulau asalnya, kucing tersebut juga bernama Raas.




Suatu ketika kucing Raas dibawa keluar dan ditemukan di kabupaten Sumenep. Kucing Raas memiliki bentuk tubuh yang khas mirip dengan Leopard. Secara umum tanpilannya juga mirip dengan kucing Korat atau kucing Angora dari Turki dengan warna bulu dominan abu-abu. Raas, kucing yang dimiliki bangsawan pemerintahan di Madura ini mempunyai kepala dan hidung berukuran sedang. Hidungnya berwarna hitam dengan telinga sedikit runcing berdiri tegak ke depan.
Memiliki Kekuatan Gaib
Oleh masyarakat Madura, kucing Raas dipercaya mempunyai kekuatan gaib dan acapkali dihubung-hubungkan dengan hal-hal berbau klenik. Warga yang bermukim di pulau Raas sendiri meyakini bahwa kelahiran kucing Raas konon berkaitan dengan kekuatan mistis. Menurut perkembangannya, banyak yang meyakini kucing Raas adalah hasil perkawinnan silang antara kucing betina dan kucing Pitua atau terkenal dengan sebutan kucing bertanduk.
Banyak yang bilang jika kucing bertanduk hanya bisa dilihat oleh anak-anak atau mereka yang belum akil baliq. Bahkan masyarakat juga meyakini jika memilihara kucing Raas baik jenis Busok (sebutan untuk kucing Raas berwarna abu-abu) maupun jenis Kecubung (sebutan untuk kucing Raas berwarna cokelat) maka hidupnya akan mendapat rejeki yang melimpah.
Menurut masyarakat setempat, kucing yang dimiliki bangsawan pemerintahan bernama Raas ini pertama kali dipelihara oleh bangsawan di Madura bernama Moh. Cholil,  tokoh yang sangat berpengaruh di kota Bangkalan Madura. Menurut cerita konon beliau memelihara dua ekor kucing Raas abu-abu dan cokelat. Ajaibnya, ketika beliau meninggal kucing Raas peliharaannya tersebut ikut lenyap.
Di Madura sendiri kucing Raas hanya dipelihara oleh kalangan tertentu seperti kalangan ulama, bupati, dan pejabat pemerintahan. Jika dipelihara oleh rakyat biasa dalam hitungan hari pasti akan mati. Namun sebaliknya jika dipelihara oleh ulama, pejabat, atau mereka yang masih memiliki keturunan darah bangsawan maka kucing ini mampu bertahan hidup sangat lama.
Meski mitos tentang kucing Raas sudah berkembang luas namun masih banyak yang tertarik memelihara kucing ini, termasuk warga dari luar Madura. Bahkan ada yang sempat membawanya ke Pulau Jawa. Namun entah karena kebetulan atau memang mitos tersebut terbukti kebenarannya, kucing Raas yang dibawa ke luar Madura tersebut tak lama kemudian mati.
Pernah ada satu kejadian dimana kucing yang dimiliki bangsawan pemerintahan ini dipelihara oleh rakyat biasa dan mampu bertahan  hidup selama beberapa bulan. Setelah diselidiki ternyata kucing tersebut bukan jenis kucing Raas murni namun sudah tercampur dengan ras kucing lain.

No comments:

Post a Comment